Garuda incar laba 2011 di atas Rp1 triliun
>> Monday, January 31, 2011
PT Garuda Indonesia (Persero) mengincar pertumbuhan laba hingga di atas Rp1 triliun pada tahun ini, atau naik 42% - 45% dari perolehan laba unaudited akhir tahun lalu sebesar Rp420 miliar – Rp450 miliar.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan peningkatan laba tersebut diharapkan dapat ditopang dengan adanya penambahan rute baru dan frekuensi penerbangan, serta peningkatan daya angkut (load factor).
“Profit kami harapkan bisa di atas Rp1 triliun. Asumsi kami, load factor naik menjadi 76% dari tahun lalu 69%, diikuti dengan yield yang naik 5%-10%. Kami juga ada penambahan rute serta frekuensi. Kalau 2010 masih di audit, tapi kalau unaudit-nya sekitar Rp420 miliar – Rp450 miliar,” ujarnya hari ini.
Sementara itu berkaitan dengan pendapatan perseroan, baik untuk tahun lalu maupun tahun ini, Elisa tidak dapat memberikan gambaran karena tergantung keadaan pasar saat ini serta harga bahan bakar pesawat (fuel).
“Kalau pendapatan susah diprediksi karena kan tergantung dengan kondisi saat itu dan harga fuel. Jadi yang dilihat profit dulu, naik atau tidak.”
Khusus untuk ekspansi tahun ini, dia mengatakan perseroan berencana menambah rute penerbangan Jakarta-Gorontalo untuk rute domestik, dan Jakarta-Taipei dan Jakarta-Mumbai untuk rute internasional.
Selain itu, perseroan juga berencana menambah 11 pesawat baru dengan mekanisme sewa-beli, serta pada saat yang sama memensiunkan 10 pesawat lama.
Pada 2010, perseroan telah menambah 24 pesawat baru. Hingga kuartal III/2010, jumlah armada perseroan sudah 84 pesawat dan pada 2015 diharapkan jumlah armada bertambah mencapai 150 pesawat.
Dengan pengadaan sejumlah pesawat baru, lanjutnya, diharapkan bisa lebih mengefisiensikan dari segi biaya perawatan dan pengiritan bahan bakar, serta meningkatkan kenyamanan karena perlengkapan yang diberikan lebih modern.
Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, perseroan terus meningkatkan proses pemasaran (marketing), melihat kembali (review) produk yang ada, dan jadwal yang tepat.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan peningkatan laba tersebut diharapkan dapat ditopang dengan adanya penambahan rute baru dan frekuensi penerbangan, serta peningkatan daya angkut (load factor).
“Profit kami harapkan bisa di atas Rp1 triliun. Asumsi kami, load factor naik menjadi 76% dari tahun lalu 69%, diikuti dengan yield yang naik 5%-10%. Kami juga ada penambahan rute serta frekuensi. Kalau 2010 masih di audit, tapi kalau unaudit-nya sekitar Rp420 miliar – Rp450 miliar,” ujarnya hari ini.
Sementara itu berkaitan dengan pendapatan perseroan, baik untuk tahun lalu maupun tahun ini, Elisa tidak dapat memberikan gambaran karena tergantung keadaan pasar saat ini serta harga bahan bakar pesawat (fuel).
“Kalau pendapatan susah diprediksi karena kan tergantung dengan kondisi saat itu dan harga fuel. Jadi yang dilihat profit dulu, naik atau tidak.”
Khusus untuk ekspansi tahun ini, dia mengatakan perseroan berencana menambah rute penerbangan Jakarta-Gorontalo untuk rute domestik, dan Jakarta-Taipei dan Jakarta-Mumbai untuk rute internasional.
Selain itu, perseroan juga berencana menambah 11 pesawat baru dengan mekanisme sewa-beli, serta pada saat yang sama memensiunkan 10 pesawat lama.
Pada 2010, perseroan telah menambah 24 pesawat baru. Hingga kuartal III/2010, jumlah armada perseroan sudah 84 pesawat dan pada 2015 diharapkan jumlah armada bertambah mencapai 150 pesawat.
Dengan pengadaan sejumlah pesawat baru, lanjutnya, diharapkan bisa lebih mengefisiensikan dari segi biaya perawatan dan pengiritan bahan bakar, serta meningkatkan kenyamanan karena perlengkapan yang diberikan lebih modern.
Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, perseroan terus meningkatkan proses pemasaran (marketing), melihat kembali (review) produk yang ada, dan jadwal yang tepat.
0 comments:
Post a Comment