3 Universitas Negeri Masuk Peringkat 100 Dunia
>> Monday, January 31, 2011
Tiga Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia berhasil menempati ranking 100 besar dunia dalam pemeringkatan Repositori Institusional Periode Januari 2011 versi webometrics. Ketiga PTN itu adalah Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Universitas Sumatra Utara (USU).
ITS menempati urutan ke 64, Undip di urutan 70 sedangkan USU berada pada urutan 91. Undip turun peringkat dari yang semula menduduki urutan no 49 pada Juli 2010, kini hanya menempati urutan 70. ITS berhasil menyalip UNDIP dan mengalami kenaikan signifikan. Dari yang semula bertengger di urutan 227 pada Juli 2010, kini ITS berhasil nangkring di posisi 64.
Pemeringkatan yang dilakukan Webometrics untuk Repositori Institusi ini bertujuan untuk mengukur komitmen Pergurauan Tinggi dalam memberikan akses masyarakat terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dan mengacu berdasarkan pada 4 kriteria yakni, Size (jumlah halaman yang tertangkap situs pencarian), Visibility (dilihat dari jumlah backlink), Rich Files (jumlah file dokumen) serta Scholar (jumlah paper dan sitasi di Google Scholar).
"Penilaian itu masih bersifat kuantitatif dalam bentuk pemeringkatan, jadi perlu ditindaklanjuti dengan peningkatan kualitas pembelajaran di ITS sendiri," kata Pembantu Rektor (PR) I ITS Prof Arif Djunaedi di Surabaya, Jumat.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi pemeringkatan versi Webometric dengan posisi ITS pada peringkat ke-60, kemudian Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada peringkat ke-70 dan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan pada peringkat ke-91. Webometrics merupakan pemeringkatan laman (web) yang disusun oleh Cybermetrics Lab sebagai grup lembaga penelitian yang menjadi bagian dari "Consejo Superior de Investigaciones Cientificas" (CSIC) atau badan penelitian masyarakat terbesar di Spanyol.
Publikasi tersebut bisa dalam bentuk jurnal ilmiah, thesis, disertasi maupun skripsi. Ini penting karena masyarakat membutuhkan akses informasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Arif masuknya ITS dalam rangking "100 besar" dunia itu tidak lepas dari publikasi riset, baik melalui jurnal ilmiah maupun website resmi ITS. "Jumlah penelitian di ITS memang mengalami kenaikan yang diikuti publikasi internasional. Kami menyadari kunci utama bisa sejajar dengan universitas dunia adalah dengan memperbanyak publikasi penelitian ilmiah," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendorong civitas akademika ITS untuk melakukan penelitian sesuai dengan kompetisinya. Tahun lalu, Undip menempati peringkat ke-49 dalam pemeringkatan pada Juli 2010, tapi kini turun ke peringkat 70, sedangkan ITS naik dari peringkat ke-227 pada tahun lalu menjadi peringkat ke-64.
Selain tiga Perguruan Tinggi tersebut, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Gunadarma, dan Universitas Andalas, juga menyusul dibelakang pada posisi masing-masing 134, 172, dan 192.
ITS menempati urutan ke 64, Undip di urutan 70 sedangkan USU berada pada urutan 91. Undip turun peringkat dari yang semula menduduki urutan no 49 pada Juli 2010, kini hanya menempati urutan 70. ITS berhasil menyalip UNDIP dan mengalami kenaikan signifikan. Dari yang semula bertengger di urutan 227 pada Juli 2010, kini ITS berhasil nangkring di posisi 64.
Pemeringkatan yang dilakukan Webometrics untuk Repositori Institusi ini bertujuan untuk mengukur komitmen Pergurauan Tinggi dalam memberikan akses masyarakat terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dan mengacu berdasarkan pada 4 kriteria yakni, Size (jumlah halaman yang tertangkap situs pencarian), Visibility (dilihat dari jumlah backlink), Rich Files (jumlah file dokumen) serta Scholar (jumlah paper dan sitasi di Google Scholar).
"Penilaian itu masih bersifat kuantitatif dalam bentuk pemeringkatan, jadi perlu ditindaklanjuti dengan peningkatan kualitas pembelajaran di ITS sendiri," kata Pembantu Rektor (PR) I ITS Prof Arif Djunaedi di Surabaya, Jumat.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi pemeringkatan versi Webometric dengan posisi ITS pada peringkat ke-60, kemudian Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada peringkat ke-70 dan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan pada peringkat ke-91. Webometrics merupakan pemeringkatan laman (web) yang disusun oleh Cybermetrics Lab sebagai grup lembaga penelitian yang menjadi bagian dari "Consejo Superior de Investigaciones Cientificas" (CSIC) atau badan penelitian masyarakat terbesar di Spanyol.
Publikasi tersebut bisa dalam bentuk jurnal ilmiah, thesis, disertasi maupun skripsi. Ini penting karena masyarakat membutuhkan akses informasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Arif masuknya ITS dalam rangking "100 besar" dunia itu tidak lepas dari publikasi riset, baik melalui jurnal ilmiah maupun website resmi ITS. "Jumlah penelitian di ITS memang mengalami kenaikan yang diikuti publikasi internasional. Kami menyadari kunci utama bisa sejajar dengan universitas dunia adalah dengan memperbanyak publikasi penelitian ilmiah," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendorong civitas akademika ITS untuk melakukan penelitian sesuai dengan kompetisinya. Tahun lalu, Undip menempati peringkat ke-49 dalam pemeringkatan pada Juli 2010, tapi kini turun ke peringkat 70, sedangkan ITS naik dari peringkat ke-227 pada tahun lalu menjadi peringkat ke-64.
Selain tiga Perguruan Tinggi tersebut, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Gunadarma, dan Universitas Andalas, juga menyusul dibelakang pada posisi masing-masing 134, 172, dan 192.
0 comments:
Post a Comment