Rp 7,6 Miliar untuk 38 Perpustakaan
>> Monday, January 31, 2011
Pemerintah Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, tahun 2011 mengalokasikan dana Rp 7,6 miliar untuk membangun 38 perpustakaan sekolah yang tersebar di wilayah itu. Hal itu sesuai dengan permintaan Kementerian Pendidikan Nasional untuk mengusulkan pembangunan perpustakaan di sekolah-sekolah yang belum mendapatkan bantuan dana dekonsentrasi dan dana alokasi khusus.
"Pembangunan perpustakaan tersebut dalam rangka mendukung program belajar mengajar bagi siswa SD, SMP, dan SMA di wilayah itu," kata Penjabat Bupati Kaur Berlian Pintarudin, Senin (31/1/2011).
Menurut dia, dana sebesar itu untuk membangun fisik saja, sedangkan pengadaan buku dan kendaraan perpustakaan keliling dianggarkan dari dana pusat. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur Nusran Matlani ketika dihubungi mengakui, 38 perpustakaan baru itu tersebar di sekolah setingkat SMP dan SMA, dengan masing-masing sekolah satu unit perpustakaan.
Dana Rp 200 juta dianggarkan untuk pembangunan fisik setiap perpustakaan. Sementara itu, kelengkapan buku bacaan dan mebel tidak termasuk di dalamnya. Sekolah yang membutuhkan perpustakaan itu antara lain 7 SMA, 2 SMK, 6 SMP, dan 27 SD. Dengan demikian, setiap sekolah di daerah ini sudah memiliki perpustakaan sendiri.
Saat ini ada beberapa sekolah tingkat SMA dan SMP yang sama sekali belum memiliki perpustakaan sehingga menggunakan ruang kegiatan belajar. Semestinya perpustakaan disediakan khusus dan terpisah dari ruang belajar.
Selain itu, juga akan diusulkan kelengkapan buku melalui dana APBD. Walaupun memiliki buku, pada umumnya jumlahnya terbatas dan merupakan buku lama, sedangkan materi pembelajaran setiap tahun selalu mengalami perkembangan.
Ia menambahkan, perpustakaan keliling di daerah ini tetap beroperasi, terutama untuk menjangkau sekolah yang tergolong pelosok. Hanya, efektivitasnya dirasakan kurang karena setiap hari melayani rute berbeda-beda.
"Pembangunan perpustakaan tersebut dalam rangka mendukung program belajar mengajar bagi siswa SD, SMP, dan SMA di wilayah itu," kata Penjabat Bupati Kaur Berlian Pintarudin, Senin (31/1/2011).
Menurut dia, dana sebesar itu untuk membangun fisik saja, sedangkan pengadaan buku dan kendaraan perpustakaan keliling dianggarkan dari dana pusat. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur Nusran Matlani ketika dihubungi mengakui, 38 perpustakaan baru itu tersebar di sekolah setingkat SMP dan SMA, dengan masing-masing sekolah satu unit perpustakaan.
Dana Rp 200 juta dianggarkan untuk pembangunan fisik setiap perpustakaan. Sementara itu, kelengkapan buku bacaan dan mebel tidak termasuk di dalamnya. Sekolah yang membutuhkan perpustakaan itu antara lain 7 SMA, 2 SMK, 6 SMP, dan 27 SD. Dengan demikian, setiap sekolah di daerah ini sudah memiliki perpustakaan sendiri.
Saat ini ada beberapa sekolah tingkat SMA dan SMP yang sama sekali belum memiliki perpustakaan sehingga menggunakan ruang kegiatan belajar. Semestinya perpustakaan disediakan khusus dan terpisah dari ruang belajar.
Selain itu, juga akan diusulkan kelengkapan buku melalui dana APBD. Walaupun memiliki buku, pada umumnya jumlahnya terbatas dan merupakan buku lama, sedangkan materi pembelajaran setiap tahun selalu mengalami perkembangan.
Ia menambahkan, perpustakaan keliling di daerah ini tetap beroperasi, terutama untuk menjangkau sekolah yang tergolong pelosok. Hanya, efektivitasnya dirasakan kurang karena setiap hari melayani rute berbeda-beda.
0 comments:
Post a Comment