Pengumuman pemenang tender proyek PLTU Jateng
>> Monday, January 31, 2011
Pengumuman pemenang tender proyek kerjasama pemerintah swasta atau public private partnership (PPP) untuk PLTU Jawa Tengah, urung dilaksanakan bulan ini.
Rencananya, pengumuman tender proyek pembangkit listrik berkekuatan 2.000 Megawatt, yang diikuti tujuh investor tersebut baru bisa terlaksana pada Maret-April nanti.
"Pengunduran pengumuman karena permintaan dari PT. PLN," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Dedy Priatna.
Namun, Dedy berharap, pengumuman pemenang tender sudah dilakukan pada saat Indonesia-Internastional Infrastructure Confrence di April 2011. Dia optimistis, proyek yang sudah direstui untuk mendapat tax holiday itu bisa diumumkan pada pertemuan internasional, sehingga menstimulus investor asing menanam modal di sektor riil.
"Sekarang investor sedang menyoroti Indonesia, karena itu pengumuman pemenang gemanya akan besar, proyek pembangkit listrik 2.000 MW teknologi baru di dunia," tandasnya.
Sebelumnya, Dedy mengungkapkan, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bernilai US$ 3 miiar di Jawa Tengah itu sudah mempunyai calon investor dan proses pemasukan harga di akhir Januari ini. Adapun investor yang siap menggarap dari Jepang, China, Korea Selatan, dan Inggris.
Para investor itu adalah China Shenhua Energy Company, CNTIC-Yudean Consortium, Korean Electric Power Corp. Kemudian, Marubeni Corp, Mitsubishi Corp, Mitsui and Intl Power Plc Consortium, dan Suez-Tractable & J-Power Consortium.
Pemerintah Beri Jaminan, Proyek PLTU Jateng Dilanjutkan
Setelah mendapat jaminan dari pemerintah, PT PLN (Persero) akan melanjutkan proses tender pembangunan PLTU di Jawa Tengah berkapasitas 2x1000 Megawatt. Proyek yang sempat terhenti realisasinya sejak November tahun 2009 itu bakal dilanjutkan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 tahun 2010 pada 21 Desember 2010 lalu, dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 260/PMK.011/2010 tentang petunjuk pelaksanaan penjaminan infrastruktur dalam proyek kerjasama pemerintah dengan badan usaha.
"PLN menyambut gembira diterbitkannya Perpres dan PMK tersebut, sehingga diharapkan akan semakin memberikan keyakinan yang lebih tinggi bagi para calon pengembang swasta dalam mengikuti proses tender proyek PLTU Jateng 2x1000 MW," ucap Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PT PLN, Murtaqi Syamsuddin dalam jumpa pers di Gedung Sampoerna Strategic Square, Senin (17/1).
Murtaqi mengharapkan kontrak jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) antara PT PLN dengan independent power plant (IPP) proyek PLTU berbahan bakar batubara itu sudah ditandatangani pada pertengahan tahun 2011 ini. "Dengan demikian, proyek tersebut bisa beroperasi pada tahun 2016," terangnya.
Lebih lanjut Murtaqi menjelaskan, proyek PLTU Jateng berkapasitas 2x1000 MW ini hasil kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) itu dicanangkan pada Infrastructure Summit tahun 2006. "Latar belakngnya, mengingat tingkat pertumbuhan listrik sebesar 8-9 persen per tahun dan rendahnya rasio elektrifikasi," imbuhnya.
Keterbatasan kemampuan PLN dalam berinvestasi di sektor kelistrikan, sebut Murtaqi, membuat perusahaan plat merah itu menggandeng pihak swasta. "Untuk itu, PLTU Jateng ini akan dikembangkan oleh pengembang listrik swsata atau IPP, yang akan bertanggungjawab dalam pembiayaan pembangunan proyek senilai USD 3 miliar tersebut," ujarnya.
Ditambahkan Murtaqi, tahapan pra-qualifikasi sudah selesai pada bulan November tahun lalu. Dari hasil itu, ada tujuh calon investor asing yang lulus yaitu Mitsubishi, Konsorsium China Yudean-CNTIC, Konsorsium of GDF-J-Power, Konsorsium International Power-Mitsui, Marubeni, KEPCO da Gohua Electric Power Company (GEPC)
Rencananya, pengumuman tender proyek pembangkit listrik berkekuatan 2.000 Megawatt, yang diikuti tujuh investor tersebut baru bisa terlaksana pada Maret-April nanti.
"Pengunduran pengumuman karena permintaan dari PT. PLN," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Dedy Priatna.
Namun, Dedy berharap, pengumuman pemenang tender sudah dilakukan pada saat Indonesia-Internastional Infrastructure Confrence di April 2011. Dia optimistis, proyek yang sudah direstui untuk mendapat tax holiday itu bisa diumumkan pada pertemuan internasional, sehingga menstimulus investor asing menanam modal di sektor riil.
"Sekarang investor sedang menyoroti Indonesia, karena itu pengumuman pemenang gemanya akan besar, proyek pembangkit listrik 2.000 MW teknologi baru di dunia," tandasnya.
Sebelumnya, Dedy mengungkapkan, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bernilai US$ 3 miiar di Jawa Tengah itu sudah mempunyai calon investor dan proses pemasukan harga di akhir Januari ini. Adapun investor yang siap menggarap dari Jepang, China, Korea Selatan, dan Inggris.
Para investor itu adalah China Shenhua Energy Company, CNTIC-Yudean Consortium, Korean Electric Power Corp. Kemudian, Marubeni Corp, Mitsubishi Corp, Mitsui and Intl Power Plc Consortium, dan Suez-Tractable & J-Power Consortium.
Pemerintah Beri Jaminan, Proyek PLTU Jateng Dilanjutkan
Setelah mendapat jaminan dari pemerintah, PT PLN (Persero) akan melanjutkan proses tender pembangunan PLTU di Jawa Tengah berkapasitas 2x1000 Megawatt. Proyek yang sempat terhenti realisasinya sejak November tahun 2009 itu bakal dilanjutkan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 tahun 2010 pada 21 Desember 2010 lalu, dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 260/PMK.011/2010 tentang petunjuk pelaksanaan penjaminan infrastruktur dalam proyek kerjasama pemerintah dengan badan usaha.
"PLN menyambut gembira diterbitkannya Perpres dan PMK tersebut, sehingga diharapkan akan semakin memberikan keyakinan yang lebih tinggi bagi para calon pengembang swasta dalam mengikuti proses tender proyek PLTU Jateng 2x1000 MW," ucap Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PT PLN, Murtaqi Syamsuddin dalam jumpa pers di Gedung Sampoerna Strategic Square, Senin (17/1).
Murtaqi mengharapkan kontrak jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) antara PT PLN dengan independent power plant (IPP) proyek PLTU berbahan bakar batubara itu sudah ditandatangani pada pertengahan tahun 2011 ini. "Dengan demikian, proyek tersebut bisa beroperasi pada tahun 2016," terangnya.
Lebih lanjut Murtaqi menjelaskan, proyek PLTU Jateng berkapasitas 2x1000 MW ini hasil kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) itu dicanangkan pada Infrastructure Summit tahun 2006. "Latar belakngnya, mengingat tingkat pertumbuhan listrik sebesar 8-9 persen per tahun dan rendahnya rasio elektrifikasi," imbuhnya.
Keterbatasan kemampuan PLN dalam berinvestasi di sektor kelistrikan, sebut Murtaqi, membuat perusahaan plat merah itu menggandeng pihak swasta. "Untuk itu, PLTU Jateng ini akan dikembangkan oleh pengembang listrik swsata atau IPP, yang akan bertanggungjawab dalam pembiayaan pembangunan proyek senilai USD 3 miliar tersebut," ujarnya.
Ditambahkan Murtaqi, tahapan pra-qualifikasi sudah selesai pada bulan November tahun lalu. Dari hasil itu, ada tujuh calon investor asing yang lulus yaitu Mitsubishi, Konsorsium China Yudean-CNTIC, Konsorsium of GDF-J-Power, Konsorsium International Power-Mitsui, Marubeni, KEPCO da Gohua Electric Power Company (GEPC)
0 comments:
Post a Comment