Bagaimana Menjalin Hubungan Akrab Ayah dan Anak
>> Monday, January 31, 2011
Sudah Selayaknya seorang ayah punya waktu lebih untuk menemani sang buah hati bermain. Berdasarkan studi terbaru, hubungan keluarga akan terjalin lebih erat apabila ayah sering bermain dengan anak, daripada menyuapi atau memandikannya.
Profesor Sarah Schoppe-Sullivan, psikolog di Ohio State University bersama timnya, telah mengadakan riset terhadap 112 pasangan yang memiliki anak usia 4 tahun.
Hasilnya? Secara umum ketika ayah lebih banyak bermain dengan anak, dan ibu menemani makan dan mandi, pasangan orangtua itu akan lebih sering mendukung satu sama lain. Bamun ketika sang ayah lebih berperan dalam hal pengasuhan, tingkat saling mendukung terbilang rendah.
Hasil penelitian ini akan tetap sama. Bahkan saat peneliti membandingkan antara penghasilan tunggal dan ganda. Atau dengan berbagai faktor demografi lainnya seperti pendidikan ayah, jam kerja, pendapatan keluarga, jumlah keluarga, dan lamanya berhubungan.
Riset itu juga menyebutkan ibu lebih berperan sebagai 'penjaga gawang' bagi anak-anaknya, baik dari sisi pembinaan atau pengasuhan. ''Mungkin ada beberapa ambivalensi pada peran ibu dalam membiarkan ayah untuk berpartisipasi dalam perawatan anak sehari-hari,'' katanya.
Di sisi lain saat ayah mengambil alih pengasuhan juga akan terjadi ambivalen karena ayah tidak suka peran tersebut. ''Itulah yang bisa menyebabkan kurangnya sikap saling mendukung,'' jelas Schoppe-Sullivan.
Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Developmental Psychology edisi Januari 2011.
Profesor Sarah Schoppe-Sullivan, psikolog di Ohio State University bersama timnya, telah mengadakan riset terhadap 112 pasangan yang memiliki anak usia 4 tahun.
Hasilnya? Secara umum ketika ayah lebih banyak bermain dengan anak, dan ibu menemani makan dan mandi, pasangan orangtua itu akan lebih sering mendukung satu sama lain. Bamun ketika sang ayah lebih berperan dalam hal pengasuhan, tingkat saling mendukung terbilang rendah.
Hasil penelitian ini akan tetap sama. Bahkan saat peneliti membandingkan antara penghasilan tunggal dan ganda. Atau dengan berbagai faktor demografi lainnya seperti pendidikan ayah, jam kerja, pendapatan keluarga, jumlah keluarga, dan lamanya berhubungan.
Riset itu juga menyebutkan ibu lebih berperan sebagai 'penjaga gawang' bagi anak-anaknya, baik dari sisi pembinaan atau pengasuhan. ''Mungkin ada beberapa ambivalensi pada peran ibu dalam membiarkan ayah untuk berpartisipasi dalam perawatan anak sehari-hari,'' katanya.
Di sisi lain saat ayah mengambil alih pengasuhan juga akan terjadi ambivalen karena ayah tidak suka peran tersebut. ''Itulah yang bisa menyebabkan kurangnya sikap saling mendukung,'' jelas Schoppe-Sullivan.
Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Developmental Psychology edisi Januari 2011.
0 comments:
Post a Comment