Ternyata Cacingan Bisa Turunkan Kecerdasan Otak
>> Monday, January 31, 2011
Berdasarkan penelitian Ternyata Cacingan Bisa Turunkan Kecerdasan Otak. Setidaknya kesimpulan ini diaungkapkan oleh seorang Pakar Kesehatan Anak Universitas Indonesia Saleha Sungkar yang mengatakan, penyakit cacingan yang biasa ditemui di wilayah tropis termasuk Indonesia, ternyata mampu menurunkan kualitas kecerdasan otak jika tidak segera ditangani dengan serius.
"Ancaman penyakit cacingan pada generasi penerus perlu ditangani secara serius, konsisten dan berkesinambungan sebab cacingan menyebabkan anak kekurangan gizi, anemia dan kecerdasan mereka menurun," kata Saleha di Jakarta, Senin (31/1/2011).
Menurut Ahli Parasitologi ini bahwa di wilayah tropis seperti Indonesia cacing usus yang sering ditemukan adalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris Trichiuria) serta cacing tambang (Necator Americanus dan Ancylostoma Duodenale).
"Cacing menyebabkan diare, menyerap gizi, vitamin, serta darah si anak dan dapat menimbulkan pendarahan usus sehingga anak akan mengalami hambatan perkembangan fisik dan kecerdasan," kata Saleha.
Oleh karena itu, menurut dia, pengendalian cacing merupakan strategi paling efektif untuk meningkatkan kualitas SDM di negara-negara berkembang seperti Indonesia dengan memulai meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tersebut.
Brand Manager Combantrin, PT Johnson & Johnson Indonesia, Rully Praseyanto, mengatakan, risiko infeksi cacingan bisa terjadi kepada siapa saja, dimana saja dan kapan saja, dan tidak mungkin dapat diselesaikan dengan tindakan sesekali.
"Oleh karena itu kegiatan edukasi serta sosialisasi pencegahan sifatnya penting di samping pengobatan,? katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan menemui 20.000 anak didik sekolah dasar di lima kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makasar untuk memberikan pembelajaran cara pencegahan akan infeksi cacing dengan metode pengenalan yang lebih menarik.
"Kami yakin dan sangat antusias untuk melanjutkan program positif ini, kami ingin senantiasa berpartisipasi untuk menjaga dan memperbaiki kualitas hidup generasi penerus bangsa," demikian Rully.
"Ancaman penyakit cacingan pada generasi penerus perlu ditangani secara serius, konsisten dan berkesinambungan sebab cacingan menyebabkan anak kekurangan gizi, anemia dan kecerdasan mereka menurun," kata Saleha di Jakarta, Senin (31/1/2011).
Menurut Ahli Parasitologi ini bahwa di wilayah tropis seperti Indonesia cacing usus yang sering ditemukan adalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris Trichiuria) serta cacing tambang (Necator Americanus dan Ancylostoma Duodenale).
"Cacing menyebabkan diare, menyerap gizi, vitamin, serta darah si anak dan dapat menimbulkan pendarahan usus sehingga anak akan mengalami hambatan perkembangan fisik dan kecerdasan," kata Saleha.
Oleh karena itu, menurut dia, pengendalian cacing merupakan strategi paling efektif untuk meningkatkan kualitas SDM di negara-negara berkembang seperti Indonesia dengan memulai meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tersebut.
Brand Manager Combantrin, PT Johnson & Johnson Indonesia, Rully Praseyanto, mengatakan, risiko infeksi cacingan bisa terjadi kepada siapa saja, dimana saja dan kapan saja, dan tidak mungkin dapat diselesaikan dengan tindakan sesekali.
"Oleh karena itu kegiatan edukasi serta sosialisasi pencegahan sifatnya penting di samping pengobatan,? katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan menemui 20.000 anak didik sekolah dasar di lima kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makasar untuk memberikan pembelajaran cara pencegahan akan infeksi cacing dengan metode pengenalan yang lebih menarik.
"Kami yakin dan sangat antusias untuk melanjutkan program positif ini, kami ingin senantiasa berpartisipasi untuk menjaga dan memperbaiki kualitas hidup generasi penerus bangsa," demikian Rully.
0 comments:
Post a Comment